DEDUKTIF
2.1 Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan
klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung
predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang
mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Semua mamalia binatang yang melahirkan dan menyusui anaknya. Kerbau termasuk mamalia. Jadi, kerbau : binatang yang melahirkan dan menyusui anaknya.Yang perlu dicermati adalah, bahwa pola penalaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita tidak demikian nampak, entah di realita pembicaraan sehari-hari, lewat surat kabar, majalah, radio, televisi, dan lain-lain. Oleh sebab itu, dalam menyimak atau mendengarkan atau menerima pendapat seseorang, kita perlu berpikir kritis melihat dasar-dasar pemikiran yang digunakan sehingga kita dapat menilai seberapa tingkat kualitas kesahihan pendapat itu.
Semua mamalia binatang yang melahirkan dan menyusui anaknya. Kerbau termasuk mamalia. Jadi, kerbau : binatang yang melahirkan dan menyusui anaknya.Yang perlu dicermati adalah, bahwa pola penalaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita tidak demikian nampak, entah di realita pembicaraan sehari-hari, lewat surat kabar, majalah, radio, televisi, dan lain-lain. Oleh sebab itu, dalam menyimak atau mendengarkan atau menerima pendapat seseorang, kita perlu berpikir kritis melihat dasar-dasar pemikiran yang digunakan sehingga kita dapat menilai seberapa tingkat kualitas kesahihan pendapat itu.
Dalam hal seperti ini kita perlu mnenentukan:
1) kesimpulan apa yang disampaikan
2) mencari dasar-dasar atau alasan yang dikemukakan sebagai premis-premisny
3) menyusun ulang silogisme yang digunakannya; kemudian melihat kesahihannya berdasarkan ketentuan hukum silogisme.
Berdasarkan hal tersebut tentu saja kita akan mampu melihat setiap argumen, pendapat, alasan, atau gagasan yang kita baca atau dengar. Dengan demikian, secara kritis kita mengembangkan sikap berpikir ke arah yang cerdik, pintar, arif, dan tidak menerima begitu saja kebenaran / opini yang dikemukakan pihak lain. Berdasarkan hal inilah akhirnya kita mampu menerima, meluruskan, menyanggah, atau menolak suatu pendapat yang kita terima.
Silogisme kategorial
terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis
Mayor (My)
Premis khusus :Premis
Minor (Mn)
Premis simpulan :
Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan
terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat
simpulan disebut term minor.
2.2 Silogisme
hipotesis
Silogisme yang
terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis
yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan
konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada
udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Udara tidak ada.
K
: Jadi, Makhluk hidup akan mati.
My : Jika tidak ada
udara, makhluk hidup akan mati.
Mn : Makhluk hidup
itu mati.
K : Makhluk hidup itu
tidak mendapat udara.
2.3
Silogisme Alternatif
Silogisme yang
terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif
yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
My : Andre berada di Cibubur atau Depok.
Mn : Andre berada di Cibubur Agung
K
: Jadi, Andre tidak berada di Depok.
My : Andre berada di Cibubur atau Depok.
Mn : Andre tidak berada di Depok.
K
: Jadi, Andre berada di Cibubur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar